Wednesday, September 24, 2014

Silogisme dan Fallicia(kesesatan)

Selamat datang kembali para Tim Dosen blok 2 Filsafat dan teman-teman blogger pada blog sederhana saya ini. Kali ini, saya akan memposting materi tentang Silogisme dan Fallicia(kesesatan). Berikut postingan saya.


Silogisme

A.    Definisi
Silogisme merupakan suatu simpulan dimana dari dua putusan (premis-premis) disimpulkan suatu putusan yang baru.
Prinsip Silogisme: Bila premis benar, maka simpulannya benar.

B.    Macam Silogisme
Silogisme dibagi menjadi dua macam, yaitu:
Ø  Silogisme Kategoris
Ø  Silogisme Hipotesis

Kemudian, Silogisme Kategoris juga mempunyai definisi, contoh, premis, dan hukumnya sendiri. Berikut penjelasannya.

Ø  Definisi
Silogisme Kategoris merupakan silogisme yang premis dan simpulannya adalah putusan kategoris (pernyataan tanpa syarat).
Contoh:
M-P Perbuatan jahat itu haram
S-M Menghina adalah perbuatan jahat
S-P Maka, menghina itu haram

Ø  Premis
a.    Silogisme Kategoris Tunggal, bentuk silogisme yang mempunyai dua premis, terdiri atas 3 term S, P, M.
·         Bentuk:
1.    M adalah S dalam premis mayor dan P dalam premis minor. aturan: premis minor harus sebagai penegasan, sedang premis mayor bersifat umum.
Contoh:
M-P setiap manusia harus makan (mayor)
S-M Ervina adalah manusia (minor)
S-P jadi, Ervina harus makan (simpulan)

2.    M jadi P dalam premis mayor dan minor. aturan: salah satu premis harus negatif. Premis mayor bersifat umum.
Contoh:
P-M besi adalah benda mati (mayor)
S-P ular bukan benda mati (minor)
S-P maka, ular bukan besi (simpulan)

3.    M menjadi S dalam premis mayor dan minor. Aturan: premis minor hareus berupa penegasan dan simpulannya bersifat partikular.
Contoh:
M-P Mahasiswa itu orang dengan tugas belajar (mayor)
M-S ada mahasiswa yang orang bodoh (minor)
S-P jadi, sebagian orang bodoh itu orang yang bertugas belajar (simpulan)

4.    M adalah P dalam premis mayor dan S dalam premis minor. aturan: premis minor harus berupa penegasan, sedangkan simpulan bersifat partikular.
Contoh:
P-M influenza itu penyakit (mayor)
M-S semua penyakit mengganggu kesehatan (minor)
S-P jadi, sebagian yang mengganggu kesehatan itu influenza (simpulan)

b.    Silogisme Kategori Majemuk, bentuk silogisme yang premis-premisnya sangat lengkap, lebih dari tiga premis.
·         Macam:
1.    Epicherema, Silogisme yang salah satu/kedua premisnya disertai alasan.
Contoh:
semua mobil sport adalah mobil mahal, karena sukar pembuatannya.
mobil lamborgini itu adalah mobil bagus, karena mesinnya yang berkualitas.
jadi, mobil lamborgini adalah mobil mahal.

2.    Enthymema, Silogisme yang dalam penalarannya tidak mengemukakan semua premis secara eksplisit.
contoh: jiwa manusia adalah rohani. jadi, tidak akan mati (versi singkat),dan (versi lengkap) yang rohani itu tidak akan dapat mati. maka, jiwa manusia tidak akan dapat mati.

3.    Polisilogisme, deretan silogisme dimana simpulan silogisme yang satu menjadi premis untuk silogisme yang lainnya.
Contoh:
seseorang yang menginginkan lebih dari yang dimiliki, merasa tidak puas. seseorang yang rakus adalah seseorang yang menginginkan lebih dari yang dimiliki. jadi, seorang yang rakus merasa tidak puas.

4.    Sorites, silogisme yang premisnya yang lebih dari dua.
Contoh:
orang yang tidak mengendalikan kenginannya, menginginkan seribu satu barang.
orang yang menginginkan seribu barang, banyak sekali kebutuhannya, tidak tenteram hatinya. jadi, orang yang tidak mengendalikan keinginannya, tidak tenteram hatinya.

Ø  HUKUM SILOGISME KATEGORIS
1.    Silogisme tidak boleh mengandung lebih dari tiga term (S, M, P).
2.    M tidak boleh masuk dalam kesimpulan.
3.    Term S dan P dalam simpulan tidak boleh lebih luas dari premis-premisnya.



Fallicia

A.    Definisi
Fallacia merupakan kesesatan pemikiran dalam logika, bukan kesalahan fakta, tapi kesalahan atas kesimpulan karena penalaran yang tidak sehat.

B.    Macam
a.    Kesesatan Formal, kesesatan yang dilakukan karena bentuk (forma) penalaran yang tidak tepat atau tidak sahih.
b.    Kesesatan Informal, Menyangkut kesesatan dalam bahasa, misalnya kesesatan diksi.
Ø  Penempatan kata depan yang keliru
Contoh: Antara hewan dan manusia memilki perbedaan
v  Kata antara seharusnya dihilangkan

Ø  Mengacau posisi subjek ayau predikat
Contoh: karena tidak mengerjakan PR, guru menghukum anak itu
v  Menimbulkan kesalahpahaman bahwa guru yang tidak mengerjakan PR

Ø  Ungkapan yang keliru
Contoh: pencuri kawakan itu berhasil diringkus polisi minggu lalu

Ø  Amfiboli (sesat karena struktur kalimat bercabang)
Contoh: Dijual kursi bayi tanpa lengan
v  Dapat berarti dijual kursi untuk bayi yang tidak berlengan, dapat juga berarti Dijual sebuah kursi tanpa dudukan lengan khusus untuk bayi.

Ø  Kesesatan aksen/ prosodi (sesat karena penekanannya yang salah dalam pembicaraan)
Contoh: Ada aturan 'tidak boleh mengganggu anak tetangga' Nah pak budi bukan anak tetangga anda, maka anda boleh mengganggu anaknya

Ø  Kesesatan aksiden : yang aksiden dikacaukan dengan hal yang hakiki
Contoh: Sawo matang adalah warna. Orang indonesia itu sawo matang, maka orang indonesia adalah warna.

Ø  Kesesatan karena alasan yang salah (konklusi ditarik dari premis yang tidak relevan)

c.    Kesesatan Presumsi
1.    Generalisasi tergesa-gesa
Contoh: orang Padang pandai memasak
2.    Non Sequitor (belum tentu)
Contoh: Memang saya tidak lulus karena beberapa hari yang lalu saya berdebat dengan dosen tersebut
3.    Analogi Palsu
Contoh : Masuk universitas adalah seperti menerima pekerjaan. Tugasmu adalah membuat senang si pemberi pekerjaan.
4.    Penalaran melingkar (petitio principii)
Contoh: saya haus karena saya minum, saya minum karena saya haus.
5.    Deduksi cacat
Contoh: Barangsiapa yang sering menyumbang, maka dia pasti orang baik. Ali pasti orang baik.
6.    Pikiran simplistis
Contoh: Karena ia tidak beragama, maka ia pasti tidak bermoral

d.      Menghindari persoalan
1.      Argumentum ad hominem
Contoh: Jangan percaya omongannya karena ia hanya lulusan SD
2.    Argumentum ad populum
Contoh:  Semua orang yang saya kenal bersikap pro Presiden. Maka saya juga tidak akan mengkritik presiden
3.      Argumentum ad misericordiam
Contoh:  Pencuri motor yang beralasan bahwa ia miskin dan tidak bisa membeli sandang dan pangan
4.      Argumentum ad auctoritatem
Contoh: Apa yang dikatakan dokter itu pasti benar.
5.      Argumentum ad ignorantiam
Contoh: Seorang pejabat berbuat dermawan; sudah pasti dia tidak tulus atau mencari muka
6.      Argumen untuk keuntungan seseorang
Contoh: Seorang pengusaha berjanji mau membiayai kuliah, bila mahasiswi itu mau dijadikan isteri
7.      Non causa pro causa
Contoh: Seorang pemuda setelah diketahui baru putus cinta dengan pacarnya, esoknya sakit. Tetangganya menyimpulkan bahwa sang pemuda sakit karena baru putus cinta.

e.       Kesesatan Retoris
1.      Eufimisme/disfemisme
2.      Penjelasan retorik
3.      Stereotipe
4.      Innuendo
5.      Loading question
6.      Weaseler
7.      Downplay
8.      Lelucon/sindiran
9.      Hiperbola
10.  Pengandaian
11.  Dilema semu


References:
Power Point KBK Filsafat materi Silogisme dan Fallicia(kesesatan)
http://nasacenter.blogspot.com/2009/11/logika-analogi.html


Demikian materi yang dapat saya ceritakan tentang Logika pada blog sederhana saya ini. Maaf sebelumnya bila ada kesalahan kata dan arti dalam rangkuman materi saya. Semoga Tim Dosen Filsafat berkenan untuk kembali mengunjungi blog sederhana saya dan menilai bagaimana isi dan perkembangan blog saya ini.

5 comments:

Unknown said...

Isinya udah menarik udah lengkap juga hehe, aku kasih 89 ya:)

Unknown said...

Makasih banyak ya dita^^

Unknown said...

Isinya lengkappp 84 yah

Unknown said...

makasih ya meylissa

Unknown said...

isinya lengkap sekali nilainyaaa 88

Post a Comment