Selamat datang kembali para Tim Dosen blok 2 Filsafat dan
teman-teman blogger pada blog sederhana saya ini. Kali ini, saya akan memposting
materi tentang Silogisme dan Fallicia(kesesatan). Berikut
postingan saya.
Silogisme
A. Definisi
Silogisme merupakan
suatu simpulan dimana dari dua putusan (premis-premis) disimpulkan suatu
putusan yang baru.
Prinsip Silogisme: Bila premis benar, maka simpulannya benar.
B. Macam Silogisme
Silogisme dibagi menjadi dua macam, yaitu:
Ø Silogisme Kategoris
Ø Silogisme Hipotesis
Kemudian, Silogisme Kategoris
juga mempunyai definisi, contoh, premis, dan hukumnya sendiri. Berikut
penjelasannya.
Ø
Definisi
Silogisme Kategoris
merupakan silogisme yang premis dan simpulannya adalah putusan kategoris
(pernyataan tanpa syarat).
Contoh:
M-P Perbuatan
jahat itu haram
S-M Menghina adalah perbuatan jahat
S-P Maka, menghina itu haram
S-M Menghina adalah perbuatan jahat
S-P Maka, menghina itu haram
Ø
Premis
a.
Silogisme Kategoris Tunggal, bentuk
silogisme yang mempunyai dua premis, terdiri atas 3 term S, P, M.
·
Bentuk:
1.
M adalah S dalam premis mayor dan P
dalam premis minor. aturan: premis minor harus sebagai penegasan, sedang premis
mayor bersifat umum.
Contoh:
M-P setiap manusia harus makan (mayor)
S-M Ervina adalah manusia (minor)
S-P jadi, Ervina harus makan (simpulan)
Contoh:
M-P setiap manusia harus makan (mayor)
S-M Ervina adalah manusia (minor)
S-P jadi, Ervina harus makan (simpulan)
2.
M jadi P dalam premis mayor dan minor.
aturan: salah satu premis harus negatif. Premis mayor bersifat umum.
Contoh:
P-M besi adalah benda mati (mayor)
S-P ular bukan benda mati (minor)
S-P maka, ular bukan besi (simpulan)
Contoh:
P-M besi adalah benda mati (mayor)
S-P ular bukan benda mati (minor)
S-P maka, ular bukan besi (simpulan)
3.
M menjadi S dalam premis mayor dan
minor. Aturan: premis minor hareus berupa penegasan dan simpulannya bersifat
partikular.
Contoh:
M-P Mahasiswa itu orang dengan tugas belajar (mayor)
M-S ada mahasiswa yang orang bodoh (minor)
S-P jadi, sebagian orang bodoh itu orang yang bertugas belajar (simpulan)
Contoh:
M-P Mahasiswa itu orang dengan tugas belajar (mayor)
M-S ada mahasiswa yang orang bodoh (minor)
S-P jadi, sebagian orang bodoh itu orang yang bertugas belajar (simpulan)
4.
M adalah P dalam premis mayor dan S
dalam premis minor. aturan: premis minor harus berupa penegasan, sedangkan
simpulan bersifat partikular.
Contoh:
P-M influenza itu penyakit (mayor)
M-S semua penyakit mengganggu kesehatan (minor)
S-P jadi, sebagian yang mengganggu kesehatan itu influenza (simpulan)
Contoh:
P-M influenza itu penyakit (mayor)
M-S semua penyakit mengganggu kesehatan (minor)
S-P jadi, sebagian yang mengganggu kesehatan itu influenza (simpulan)
b.
Silogisme Kategori Majemuk, bentuk
silogisme yang premis-premisnya sangat lengkap, lebih dari tiga premis.
·
Macam:
1. Epicherema, Silogisme yang salah satu/kedua premisnya disertai alasan.
Contoh:
semua mobil sport adalah mobil mahal, karena sukar pembuatannya.
mobil lamborgini itu adalah mobil bagus, karena mesinnya yang berkualitas.
jadi, mobil lamborgini adalah mobil mahal.
Contoh:
semua mobil sport adalah mobil mahal, karena sukar pembuatannya.
mobil lamborgini itu adalah mobil bagus, karena mesinnya yang berkualitas.
jadi, mobil lamborgini adalah mobil mahal.
2. Enthymema, Silogisme yang dalam penalarannya tidak mengemukakan semua
premis secara eksplisit.
contoh: jiwa manusia adalah rohani. jadi, tidak akan mati (versi singkat),dan (versi lengkap) yang rohani itu tidak akan dapat mati. maka, jiwa manusia tidak akan dapat mati.
contoh: jiwa manusia adalah rohani. jadi, tidak akan mati (versi singkat),dan (versi lengkap) yang rohani itu tidak akan dapat mati. maka, jiwa manusia tidak akan dapat mati.
3. Polisilogisme, deretan silogisme dimana simpulan silogisme yang satu
menjadi premis untuk silogisme yang lainnya.
Contoh:
seseorang yang menginginkan lebih dari yang dimiliki, merasa tidak puas. seseorang yang rakus adalah seseorang yang menginginkan lebih dari yang dimiliki. jadi, seorang yang rakus merasa tidak puas.
Contoh:
seseorang yang menginginkan lebih dari yang dimiliki, merasa tidak puas. seseorang yang rakus adalah seseorang yang menginginkan lebih dari yang dimiliki. jadi, seorang yang rakus merasa tidak puas.
4. Sorites, silogisme yang premisnya yang lebih dari dua.
Contoh:
orang yang tidak mengendalikan kenginannya, menginginkan seribu satu barang.
orang yang menginginkan seribu barang, banyak sekali kebutuhannya, tidak tenteram hatinya. jadi, orang yang tidak mengendalikan keinginannya, tidak tenteram hatinya.
Contoh:
orang yang tidak mengendalikan kenginannya, menginginkan seribu satu barang.
orang yang menginginkan seribu barang, banyak sekali kebutuhannya, tidak tenteram hatinya. jadi, orang yang tidak mengendalikan keinginannya, tidak tenteram hatinya.
Ø
HUKUM SILOGISME KATEGORIS
1. Silogisme tidak boleh mengandung lebih dari tiga term (S, M, P).
2. M tidak boleh masuk dalam kesimpulan.
3. Term S dan P dalam simpulan tidak boleh lebih luas dari premis-premisnya.
Fallicia
A. Definisi
Fallacia merupakan
kesesatan pemikiran dalam logika, bukan kesalahan fakta, tapi kesalahan atas
kesimpulan karena penalaran yang tidak sehat.
B. Macam
a. Kesesatan Formal, kesesatan yang dilakukan karena bentuk (forma) penalaran yang tidak tepat
atau tidak sahih.
b. Kesesatan Informal, Menyangkut kesesatan dalam bahasa, misalnya kesesatan
diksi.
Ø Penempatan kata depan yang keliru
Contoh: Antara hewan dan
manusia memilki perbedaan
v Kata antara seharusnya dihilangkan
Ø Mengacau posisi subjek ayau predikat
Contoh: karena tidak
mengerjakan PR, guru menghukum anak itu
v Menimbulkan kesalahpahaman bahwa guru yang tidak mengerjakan PR
Ø Ungkapan yang keliru
Contoh: pencuri kawakan itu
berhasil diringkus polisi minggu lalu
Ø Amfiboli (sesat karena struktur kalimat bercabang)
Contoh: Dijual kursi bayi
tanpa lengan
v Dapat berarti dijual kursi untuk
bayi yang tidak berlengan, dapat juga berarti Dijual sebuah kursi tanpa dudukan lengan khusus untuk bayi.
Ø Kesesatan aksen/ prosodi (sesat karena penekanannya yang salah dalam
pembicaraan)
Contoh: Ada aturan 'tidak
boleh mengganggu anak tetangga' Nah pak budi bukan anak tetangga anda, maka
anda boleh mengganggu anaknya
Ø Kesesatan aksiden : yang aksiden dikacaukan dengan hal yang hakiki
Contoh: Sawo matang adalah
warna. Orang indonesia itu sawo matang, maka orang indonesia adalah warna.
Ø Kesesatan karena alasan yang salah (konklusi ditarik dari premis yang tidak
relevan)
c. Kesesatan Presumsi
1. Generalisasi tergesa-gesa
Contoh: orang Padang pandai
memasak
2. Non Sequitor (belum tentu)
Contoh: Memang saya tidak
lulus karena beberapa hari yang lalu saya berdebat dengan dosen tersebut
3. Analogi Palsu
Contoh : Masuk universitas
adalah seperti menerima pekerjaan. Tugasmu adalah membuat senang si pemberi
pekerjaan.
4. Penalaran melingkar (petitio principii)
Contoh: saya haus karena saya
minum, saya minum karena saya haus.
5. Deduksi cacat
Contoh: Barangsiapa yang
sering menyumbang, maka dia pasti orang baik. Ali pasti orang baik.
6. Pikiran simplistis
Contoh: Karena ia tidak
beragama, maka ia pasti tidak bermoral
d.
Menghindari
persoalan
1.
Argumentum ad hominem
Contoh: Jangan percaya omongannya karena ia hanya lulusan SD
2.
Argumentum ad
populum
Contoh: Semua orang yang saya kenal bersikap pro Presiden. Maka
saya juga tidak akan mengkritik presiden
3.
Argumentum ad misericordiam
Contoh: Pencuri motor yang beralasan bahwa ia miskin dan tidak
bisa membeli sandang dan pangan
4.
Argumentum ad auctoritatem
Contoh: Apa yang dikatakan dokter itu pasti benar.
5.
Argumentum ad ignorantiam
Contoh: Seorang pejabat berbuat dermawan; sudah pasti dia tidak
tulus atau mencari muka
6.
Argumen untuk keuntungan seseorang
Contoh: Seorang pengusaha berjanji mau membiayai kuliah, bila
mahasiswi itu mau dijadikan isteri
7.
Non causa pro causa
Contoh: Seorang pemuda setelah diketahui baru putus cinta dengan
pacarnya, esoknya sakit. Tetangganya menyimpulkan bahwa sang pemuda sakit
karena baru putus cinta.
e.
Kesesatan Retoris
1.
Eufimisme/disfemisme
2.
Penjelasan retorik
3.
Stereotipe
4.
Innuendo
5.
Loading question
6.
Weaseler
7.
Downplay
8.
Lelucon/sindiran
9.
Hiperbola
10.
Pengandaian
11.
Dilema semu
References:
Power Point KBK
Filsafat materi Silogisme dan Fallicia(kesesatan)
http://nasacenter.blogspot.com/2009/11/logika-analogi.html
Demikian materi yang dapat saya ceritakan
tentang Logika pada blog sederhana saya ini. Maaf sebelumnya bila ada kesalahan
kata dan arti dalam rangkuman materi saya. Semoga Tim Dosen Filsafat berkenan
untuk kembali mengunjungi blog sederhana saya dan menilai bagaimana isi dan
perkembangan blog saya ini.
5 comments:
Isinya udah menarik udah lengkap juga hehe, aku kasih 89 ya:)
Makasih banyak ya dita^^
Isinya lengkappp 84 yah
makasih ya meylissa
isinya lengkap sekali nilainyaaa 88
Post a Comment