Selamat datang kembali para Tim Dosen Filsafat
blok 2 ke blog saya yang sederhana ini. Pada post-an kali ini, saya akan
menceritakan kembali materi yang saya dapat tentang Penalaran Deduktif dan
Induktif. Maka dengan ini, saya akan mulai menceritakannya.
Penalaran Deduktif dan
Induktif
A.
Definisi
Penalaran Deduktif selalu mengungkapkan dalam bentuk silogisme. Argumentasi deduktif
dinilai lebih berdasar atas sahih (valid) atau tak sahih (invalid).
Penalaran Induktif, cara kerja ilmu pengetahuan yang bertolak dari
sejumlah proposisi tunggal atau partikular tertentu untuk menarik kesimpulan
yang umum tertentu.
B. Premis dianggap "benar"
apabila sesuai dengan realitas.
Contoh 1 : Anjing adalah hewan mamalia
(ini benar karena sesuai dengan realita bahwa Anjing adalah hewan menyusui)
Contoh 2 : buaya adalah hewan mamalia
(ini adalah salah karena buaya itu bertelur )
C. Macam - macam premis
a. Premis Mayor
b. Premis Minor
Silogisme adalah suatu bentuk argumentasi
yang bertitik tolak pada premis - premis dan dari premis -premis itu di tarik
suatu kesimpulan.
a. Ciri silogisme
1. Semua pernyataannya (proposisi) adalah
proposisi kategoris.
2. Terdiri dari dua premis dan sebuah
kesimpulan.
3. dua premis dan satu kesimpulan
b. Ciri penalaran induksi
1. Premis - premis dalam penalaran induksi
merupakan proposisi yang berhubungan dengan observasi indera.
2. Kesimpulan dalam penalaran induksi lebih
luas daripada apa uang dinyatakan di dalam premis - premisnya.
3. Dapat dikatakan bahwakesimpulan induksi
memiliki kredbilitas rasional (Probilitas).
c. Generalisasi Induktif
1. Proses induksi dapat di bedakan menjadi
generalisasi induks,analogi induktif dan hubungan sebab akibat
2. Proses penalaran berdasarkan pengamatan
atas sejumlah gejala / sifat - sifat tertentu untuk menarik sejumlah kesimpulan
3. Bentuk penalaran yang bertitik tolak
dari hal -hal yang berifat khusus atau premis ditarik kesimpulan yang bersifat
umum.
D. Syarat generalisasi
1. tidak terbatas secara numerik.
2. tidak terbatas secara "spasio-
temporal"
3. harus dapat dijadikan dasar pengabdaian.
E. Analogi
Induktif
Dalam melakukan perbandingan ada
dua hal yang perlu diperhatikan yaitu: Persamaan dan Perbedaan.
Analogi adalah persamaan
diantara dua hal yang berbeda.
Analogi dalam penalaran adalah
analogi induktif artinya suatu proses penalaran untuk menarik kesimpulan
tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan kebenaran gejala khusus
lainnya yang memiliki sidat - sifat esensial yang sama.
Probabilitas adalah keadaan pengetahuan antara
kepastian dan kemungkinan.
F. Adapun faktor -faktor yang menyebabkan
kesesatan dalam penalaran induktif, yaitu :
1. Faktor tergesa -gesa.
2. Faktor ceroboh
3. Faktor prasangka.
G. Kesimpulan dalam generalisasi itu hanya
suatu harapan, kepercayaan, karena konklusi penalaran induktif tidak mengandung
nilai kebenaran yang pasti, akan tetapi hanya berupa suatu probabilitas atau
peluang.
References:
a. Power point Pembelajaran KBK Filsafat materi Penalaran Deduktif dan Induktif
a. Power point Pembelajaran KBK Filsafat materi Penalaran Deduktif dan Induktif
Demikian materi yang dapat saya ceritakan tentang Penalaran Deduktif dan Induktif pada blog sederhana saya ini. Maaf sebelumnya bila ada kesalahan kata dan arti dalam rangkuman materi saya. Semoga Tim Dosen Filsafat berkenan untuk kembali mengunjungi blog sederhana saya dan menilai bagaimana isi dan perkembangan blog saya ini.
0 comments:
Post a Comment